Rabu, 30 November 2011

Wanita calon penghuni surga



Sesungguhnya Tuhan yang memberimu kecukupan pada hari kemarin, Dia pulalah yang akan memberikan kecukupan kepadamu hari esokmu.

            Dari ‘Atha’ bin Abi Rhabah, ia berkata: Ibnu ‘Abbas pernah berkata kepadaku: “Maukah aku tunjukan kepadamu seorang wanita calon penghuni surga.” Aku menjawab: “ Tentu saja.” Ia berkata: “Inilah dia wanita berkulit hitam, yang pernah datang kepada Rasulullah, lalu berkata: ‘Aku menderita penyakit ayan dan aku sangat khawatir jika auratku tersingkap saat penyakitku sedang kumat, maka berdo’alah engkau untukku kepada Allah (agar dia berkenan menyembuhkan penyakitku). ‘Rasulullah pun bersabda:
‘Jika engkau mau bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau mau sembuh, aku akan berdo’a agar Allah menyembuhkan penyakitmu.’
Wanita tersebut berkata: ‘Aku lebih memilih untuk bersabar saja.’ Dia berkata lagi: ‘Akan tetapi, aku sangat khawatir jika auratku tersingkap saat penyakitku sedang kumat. Karenanya, tolong do’akan aku agar auratku tidak tersingkap saat penyakitku kumat.’ Rasulullah pun berdo’a untuk wanita tersebut.” (Mutatafaq ‘alaih)
            Wanita ini adalah seorang yang mukmin lagi betaqwa. Dia ridha dengan cobaan yang selalu menimpanya dalam kehidupan dunia yang fana ini karena mengharap surga sebagai imbalannya. Sesungguhnya dia beroleh keuntungan dalam jual belinya sehingga ia menjadi calon penghuni surga. Akan tetapi, dia menolak bila orang lain melihat auratnya saat ia dalam keadaan ayan, karena hal ini tidak layak bagi seorang muslim yang pemalu lagi bertaqwa. Sesudah itu apa yanh harus kita katakan kepada wanita-wanita yang berpakaian telanjang, yaitu mereka yang mahir dalam seni memperlihatkan kecantikan tubuhnya, bahkan berupaya keras untuk menanggalkan kerudung malunya dan berupaya keras untuk membuka bagian-bagian yang memikat lawan jenisnya.

Sumber: buku Jadilah Wanita yang Paling Bahagia, DR. ‘Aidh bin ‘Abdullah Al-qarni, penerbit Irsyad Baitu Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar